Dengan banyak alasan mulai dari ketahanan korosi yang sangat baik, kekuatan tinggi dan penampilan yang menarik, stainless steel memiliki berbagai kegunaan baik bagi industri maupun konsumen.
Bahan ini juga termasuk ramah lingkungan karena masa gunanya yang panjang memastikan bahwa bahan ini memenuhi standar konstruksi yang berkelanjutan. Selain itu, stainless steel juga tidak melepaskan senyawa yang dapat mengubah komposisinya ketika bersentuhan dengan unsur-unsur seperti air, sehingga meminimalisir polusi.
Apa Itu Stainless Steel,, ?
Stainless steel adalah baja paduan yang sangat populer dikarenakan ketahanannya terhadap korosi. Biasanya terdiri dari campuran besi, kromium, dan karbon, yang terkadang dilengkapi dengan unsur lain, terutama nikel. Kromium ini lah yang memberikan ketahanan terhadap karat atau noda.
Walau disebut baja tahan karat, sebenarnya baja ini tidak “tahan karat”. Alasan disebut begitu karena dibandingkan dengan baja biasa, baja ini dapat bertahan dan digunakan lebih lama sebelum menunjukkan tanda-tanda keausan.
Ditambah lagi bisa digunakan dalam berbagai cara untuk memproduksi berbagai macam produk, termasuk alat makan, obat-obatan dan perhiasan. Pada tingkat industri, biasanya banyak digunakan dalam pembuatan tabung.
Stainless steel sendiri dipilih sebagai produksi berbagai barang karena memiliki banyak kelebihan, seperti:
· Tahan suhu tinggi dan rendah
· Mudah dibuat
· Kuat dan tahan lama
· Sangat mudah dibersihkan ataupun dirawat
· Tahan lama, dengan biaya siklus hidup yang rendah
· Menarik secara estetika
· Ramah lingkungan serta dapat didaur ulang.
Jenis Stainless Steel
Baja tahan karat dapat dibagi menjadi lima kelompok. Setiap kelompok memiliki karakteristik yang berbeda, dan terdapat beberapa tingkatan dalam setiap kelompok.
Austenitik
Stainless steel jenis Austenitik mudah dibentuk, serta memiliki keuletan, ketangguhan, kekuatan dan ketahanan korosi yang sangat baik. Kelompok ini mengandung 17-25% kromium, 8-20% nikel, dan beberapa elemen lain, seperti molibdenum.
Kelompok Austenitik sendiri terdiri dari beberapa tingkatan atau grade, yaitu:
· 304
Pada baja yang memiliki kemampuan kerja, las, dan kekuatan benturan yang sangat baik. Ini adalah jenis yang paling umum. Sekitar 60% dari semua baja tahan karat yang digunakan di dunia adalah grade 304.
· 304L
Varian yang karbon-nya lebih rendah (<0,030%) dibanding 304 dengan ketahanan korosi yang sama. Suku cadang yang terbuat dari tingkat ini biasanya dibatasi untuk servis pada suhu hingga 425ºC.
· 316
Dibuat dengan penambahan 2-3% molibdenum, serta 18% kromium dan 10% nikel. Digunakan di industri kimia, tekstil dan kertas.
· 316L
Seri yang lebih rendah karbon (<0,030%) dibanding 316 dengan ketahanan korosi yang sama. Suku cadang yang terbuat dari jenis ini umumnya dibatasi untuk servis pada suhu hingga 425ºC.
· 303
Kelas 303 ini mengandung 18% kromium dan 8% nikel. Grade 303 tidak dapat dikeraskan. Tidak direkomendasikan untuk pengelasan.
· 253 MA®
Dan kelas 253MA® digunakan pada suhu tinggi. Mengandung sekitar 22% kromium, 11% nikel dan 0,09% karbon, dengan sekitar 0,05% serium logam tanah.
Kelas Feritik
Baja tahan karat feritik memiliki kekuatan, keuletan, dan karakteristik fabrikasi yang serupa dengan baja karbon, dengan ketahanan korosi yang jauh lebih baik. Kelompok ini mengandung kadar dengan 10,5-22% kromium.
Kelompok Feritik terdiri dari beberapa tingkatan atau grade, yaitu:
· 409
Tingkatan 409 adalah kelas utilitas dari baja tahan karat yang mengandung sekitar 10,5% kromium. Utamanya digunakan dalam sistem pembuangan otomotif.
· 430
Sedangkan grade 430 adalah jenis feritik yang paling umum dan mengandung 17% kromium. Dalam aplikasi arsitektur biasanya hanya digunakan di dalam ruangan.
Duplex dan Super Duplex
Jenis ini memiliki 18-29% kromium, 3-8% nikel dan berbagai unsur lainnya, terutama molibdenum atau nitrogen. Dupleks cenderung kuat ditambah sangat tahan terhadap retak korosi tegangan klorida.
Kelompok Duplex terdiri dari beberapa tingkatan atau grade, yaitu:
· 2205
Jenis ini mengandung 22% chromium, 5% nikel dan 3% molybdenum. Memiliki kekuatan yang tinggi sehingga cocok untuk lingkungan dengan klorida tinggi. Digunakan untuk kapal tanker kimia, peralatan industri minyak dan gas.
· S32750
Grade S32750 ini mengandung 25% chromium, 7% nickel dan 4% molybdenum. Digunakan di industri minyak, gas, lepas pantai, pabrik petrokimia dan pabrik desalinasi.
Martensitik
Kelompok ini mengandung 12% sampai 16% kromium dan 0,08% sampai 2,00% karbon. Dalam kondisi perlakuan panas, kelompok ini menunjukkan kombinasi ketahanan korosi dan sifat mekanik yang bagus.
Kelompok Martensitik terdiri dari beberapa tingkatan atau grade, yaitu:
· 410
Mengandung 12,5% kromium. Bisa digunakan di lingkungan yang agak korosif. Ini adalah baja tahan korosi yang paling murah untuk keperluan umum. Sering digunakan untuk alat makan stainless steel, bagian tungku dan baut.
· 420C
Memiliki 12,5% chromium, dengan kandungan karbon lebih tinggi dari 410 (0,25%) untuk meningkatkan kekerasan. Digunakan untuk pegas, poros dan katup.
· 431
Pada grade 431 adalah baja tahan karat kromium martensitik 16% dengan sedikit tambahan nikel (2%). Digunakan untuk pengencang dan poros.
Pengerasan Presipitasi
Jenis ini mengandung 12%-16% kromium, 3-9% nikel, dengan sedikit tambahan elemen pembentuk endapan seperti aluminium, tembaga, niobium dan titanium. Banyak digunakan di ruang angkasa, industri teknologi tinggi lainnya dan dalam pembuatan poros kapal.
Daftar Berat Jenis Stainless Steel, Daftar Harga Stainless Steel
Itulah pembahasan tentang pengertian, jenis stainless steel hingga berat jenis dan harganya. Baja ini selain menarik secara estetika, tapi juga sangat higienis, mudah dirawat, serta tahan lama. Oleh karena itu, stainless steel bisa ditemukan di banyak benda sehari-hari maupun dalam berbagai industri, termasuk energi, transportasi, bangunan, penelitian, obat-obatan, makanan, dan logistik.
