Deprecated: Berkas Tema tanpa header.php tidak digunakan lagi sejak versi 3.0.0 dan tidak tersedia penggantinya. Harap sertakan templat header.php dalam tema Anda. in /home/wiracoid/public_html/wp-includes/functions.php on line 5653
Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) dan Cara Kerjanya

Mengenal Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin) dan Cara Kerjanya

Share

Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Bayu) atau PLTB adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi angin untuk menggerakkan turbin. Dimana nantinya tenaga angin akan berubah menjadi energi listrik. Sumber daya alam ini menjadi alternatif terbaik bagi sumber energi listrik tidak terbarui, seperti batubara dan fosil.

Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mulai giat untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin di beberapa daerah di Indonesia. Bahkan, potensi daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai 60.547 MW. Lebih lengkapnya, yuk simak artikel berikut ini.

Apa itu Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu?

PLTB adalah singaktan dari Pembangkit Listrik Tenaga Bayu yang pada hakikatnya mengkonversi energi dari pergerakan angin menjadi energi listrik melalui turbin angin atau kincir angin. Energi angin sendiri sebenarnya sudah lama digunakan sebagai sumber listrik pada beberapa negara di dunia, seperti Tiongkok, Amerika Serikat, dan negara-negara di Eropa.

Tak heran, karena angin adalah sumber daya energi yang terbarukan dan tidak pernah habis, sehingga dari segi keramahan lingkungan pembangkit listrik tenaga angin mampu menjadi terobosan baru untuk memasok energi dunia.

Di Amerika Serikat, semenjak tahun 2016 tercatat bahwa energi listrik yang dipasok dari PLTB adalah sebesar 2%. Angka ini termasuk kecil, tetapi persentase tersebut cukup untuk menerangi 5 juta rumah di AS. Angka tersebut juga diprediksi akan semakin besar karena beberapa wilayah AS telah menggunakan PLTB. Terlebih lagi, secara global, energi angin akan diprediksi bisa memasok energi dunia sebanyak 12%.

Perkembangan PLTB di Indonesia

Potensi dari PTLB yang begitu bermanfaat bagi masyarakat dan juga lingkungan menjadikan pembangkit listrik ini dilirik oleh pemerintah Indonesia. Sebagai negeri dengan energi angin —juga disebut energi bayu— yang sangat potensial, Indonesia sudah membangun beberapa PLTB semenjak tahun 2018. Salah satunya yang terbesar adalah pembangkit listrik tenaga angin atau bayu Sidrap (Sidenreng Rappang) di Sulawesi Selatan. 

PLTB Sidrap merupakan PTLB pertama di Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Juli di tahun 2018 lalu. PLTB Sidrap memiliki 30 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 2,5 MW, menjadikannya total keseluruhan 75 MW. PLTB ini telah memasok persediaan listrik ke sebanyak 80.000 rumah pelanggan di daerah Sulawesi Selatan. Selain PLTB Sidrap, Indonesia juga memiliki PLTB Tolo yang resmi beroperasi pada tahun 2019 di provinsi yang sama. 

Selain Sulawesi Selatan, beberapa provinsi lainnya seperti Papua, Maluku dan Kalimantan Selatan juga memiliki potensi untuk mengembangkan PLTB. Indonesia sendiri diproyeksi dapat menghasilkan energi listrik dari PLTB sebesar 60.547 MW. 

Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Komponen utama dari sebuah pembangkit listrik angin adalah turbin atau kincir angin. Sejarah singkat mengenai turbin, penemuan inovatif dalam energi terbarukan ini ditemukan pertama kali pada tahun 1941 dengan nama SmithPutnam Wind Turbin. Turbin pada umumnya memiliki komponen-komponen utama di dalamnya, antara lain:

  • Generator, yaitu komponen yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik/pergerakan turbin menjadi energi listrik
  • Blades, atau biasa dikenal dengan pisau yaitu bagian yang akan berputar dan terangkat jika terkena pergerakan angin.
  • Rotor, yaitu bagian yang akan bergerak bersamaan dengan blade/pisau
  • Controller, yaitu bagian pengontrol mesin yang akan beroperasi jika kecepatan angin 8-16 mph hingga 55 mph.
  • Gear box, yaitu penghubung poros kecepatan tinggi dan poros kecepatan rendah yang berguna untuk meningkatkan daya rotasi turbin dari 30-60 rpm hingga 1000-1800 rpm
  • Nacelle, yaitu bagian yang berada pada permukaan atas gear box yang berfungsi untuk menutupinya.
  • Anemometer, yaitu alat untuk mengukur kecepatan angin.

Cara kerja dari pembangkit listrik tenaga angin akan dimulai ketika ada pergerakan angin yang memutar turbin. Perlu diketahui pula, turbin angin ini prinsip kerjanya berbeda dengan kipas angin. Energi angin akan menggerakkan blade dan secara otomatis akan memutar rotor yang terletak pada generator. Kemudian, generator akan mengubah energi gerak dari angin tersebut menjadi energi listrik yang terjadi karena medan elektromagnetik. 

Pada bagian poros yang ada di dalam generator sebenarnya terdapat material ferromagnetik permanen. Saat turbin berputar, poros akan turut berputar sehingga akan membuat perubahan fluks magnetik pada stator yang adalah kumparan kawat berbentuk loop. Di situlah dihasilkan tegangan dan arus listrik, kemudian energi listrik tersebut akan tersimpan di dalam baterai.

Baca Juga: Pembahasan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Lengkap

Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

PTLB dapat diproyeksikan sebagai pemasok listrik alternatif dari pembangkit listrik konvensional pada umumnya. Pemerintah Indonesia pun sudah membangun beberapa PLTB guna memanfaatkan sumber energi angin potensial yang tersimpan di negara ini. Apa saja kelebihan lain dari PLTB? Berikut ini adalah kelebihan PLTB:

1. Berasal dari sumber energi baru terbarukan (EBT). 

Pergerakan angin sebenarnya adalah hasil dari tenaga surya yang mengenai permukaan bumi sehingga memunculkan pergerakan angin tersebut. Jadi, angin tidak akan habis jika masih ada proses penyinaran dari matahari.

2. Merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. 

PLTB tidak menghasilkan emisi seperti pembangkit listrik bahan bakar fosil yang umumnya menyebabkan pencemaran lingkungan, seperti polusi udara, hujan asam, dan efek gas rumah kaca. PLTB diyakini bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan karena sumbernya pun berasal dari sumber EBT.

3. Pembangunan turbin angin yang tidak memakan banyak ruang.

Berbeda dengan pembangkit listrik lainnya, PLTB umumnya hanya butuh ruang untuk membangun pondasi dari turbin angin.

Kekurangan PLTB

Namun demikian, PLTB juga memiliki kekurangan. Berikut ini adalah kekurangan dari PLTB.

1. Membutuhkan anggaran biaya yang lebih. 

Turbin angin memiliki komponen-komponen yang biaya yang cukup tinggi karena kualitas dari turbin juga dimaksudkan untuk tahan lama dan memiliki fungsional yang efektif untuk menghasilkan listrik yang memadai bagi masyarakat. Selain itu, biaya perawatan turbin juga tidaklah sedikit.

2. Sumber daya yang mengikuti arus dan waktu. 

Meski angin selalu ada di sekitar kita, namun pergerakannya sulit untuk diprediksi karena itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang ahli untuk bekerja di baliknya.

3. Dapat mengancam ekologi satwa, terutama burung. 

Di AS, pernah disebutkan bahwa turbin mampu membunuh elang yang terbang di dekat turbin. Tetapi angka kematian elang oleh turbin masih tergolong sedikit dibandingkan dengan akibat perburuan oleh manusia.

Itulah pembahasan singkat mengenai pembangkit listrik tenaga angin atau bayu. Dapat disimpulkan bahwa pembangkit listrik yang bersumber dari sumber EBT seperti angin mampu memelihara ekosistem dunia ini karena ramah lingkungan dan tidak akan habis. Namun di sisi lain, inovasi pembangunan turbin dengan komponen dengan kualitas baik tapi tetap terjangkau perlu dilakukan. 

Artikel Terkait


Deprecated: Berkas Tema tanpa footer.php tidak digunakan lagi sejak versi 3.0.0 dan tidak tersedia penggantinya. Harap sertakan templat footer.php dalam tema Anda. in /home/wiracoid/public_html/wp-includes/functions.php on line 5653