Air Minum Dalam Kemasan/AMDK adalah salah satu barang konsumsi habis pakai sehari-hari yang diproduksi secara massif dan dikonsumsi secara luas. Salah satu alasan dari konsumsi masif AMDK adalah karena faktor kepraktisannya. Ada banyak sekali merek dagang Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di seluruh dunia, namun proses produksinya secara garis besar mungkin serupa.

Disini kami akan menguraikan aliran produksi Air Mineral Dalam Kemasan secara umum. Proses produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) biasanya terbagi menjadi lima tahapan proses besar. Langkah dimulai dari menyimpan air baku di tangki penyimpanan. Kemudian dilanjutkan dengan proses filtrasi, desinfeksi, pengemasan, dan penutupan.

Urutan umum proses produksi Air Minum Dalam Kemasan/AMDK adalah sebagai berikut:

1. Penyimpanan Air Baku

Pada proses awal, air baku ditampung di tangki atau reservoir. Namun, jika terdapat kondisi dimana sumber air jauh dari pabrik, air harus disalurkan melalui pipa atau diangkut menggunakan tangka-tangki besar untuk kemudian disimpan pada tempat penyimpanan Air Baku.

Semua komponen, termasuk tangki, selang, dan alat kelengkapan harus tahan korosi dan bahan kimia yang berpantangan. Dan yang terpenting, perangkat-perangkat tersebut juga harus terbuat dari bahan food grade.

Dalam hal pemeliharaan dan kontrol kualitas, tangki penyimpanan air harus secara teratur disanitasi, dibersihkan (bagian dalam dan luar), dan diperiksa, minimal sebulan sekali.

Selanjutnya, selang dan pompa yang digunakan untuk bongkar muat air baku harus ditutup dengan benar, disimpan dengan aman, dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.

Ada juga persyaratan tangki penyimpanan agar memenuhi standar, antara lain: tangki harus memiliki manhole, tangki harus mempunyai keran air untuk metode pengisian air serta pengosongannya.

2. Filtrasi

Filtrasi merupakan proses kedua dalam produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK). Pada dasarnya, filtrasi dalam AMDK adalah tahap yang diterapkan pada air baku untuk menghilangkan zat, partikel, dan / atau kontaminan yang tidak diinginkan. Biasanya, ada 3 tahapan dalam filtrasi: prefiltrasi, filtrasi karbon aktif, dan filtrasi mikrofilter.

      1. Prafiltrasi

Proses prefiltrasi dilakukan menggunakan pasir atau filter efektif lainnya yang memiliki fungsi serupa dalam menyaring partikel kasar. Bahan yang digunakan dalam proses ini adalah butiran silika (SiO2), dan besar kecilnya butiran tersebut tergantung kualitas air dan kejernihannya.

     2. Filtrasi Karbon Aktif

Fungsi filtrasi karbon aktif adalah untuk menyerap bau, rasa, warna, sisa klor dan bahan organik. Bahan baku karbon aktif bisa berasal dari batu bara atau batok kelapa.

     3. Filtrasi Microfilter

Penyaringan dengan mikrofilter dilakukan untuk menyaring partikel halus yang berukuran maksimal 10 (sepuluh) mikron.

3. Disinfeksi

Proses desinfeksi dapat dilakukan di dalam tangki pencampur ozon dan selama ozon masih ada di dalam kemasan. Tingkat ozon di tangki pencampur setidaknya 2 ppm. Namun, tingkat residu ozon harus diperiksa dan didokumentasikan secara berkala. Proses desinfeksi dapat ditambahkan dengan menggunakan lampu ultra violet (UV) iradiasi dengan panjang gelombang 254 nm, dengan intensitas minimum 10.000 mW detik per cm².

4.Packaging (Dan Metode Pembersihannya)

Pengemasan juga merupakan salah satu tahapan penting dalam produksi Air Minum Dalam Kemasan. Dalam produksi AMDK skala besar, biasanya ada 2 jenis kemasan yang digolongkan dalam hal cara pemanfaatannya, yakni kemasan daur ulang, dan kemasan sekali pakai.

a. Kemasan daur ulang

Kemasan daur ulang harus dicuci dan disterilkan di mesin cuci botol. Untuk membersihkan botol, Anda bisa menggunakan berbagai jenis deterjen yang aman untuk makanan.

b. Kemasan baru (sekali pakai)

Kemasan sekali pakai tidak perlu dibilas dan / atau dicuci. Namun jika seluruh proses dalam pengemasan AMDK telah dilakukan, maka kemasan air minum harus melalui proses sterilisasi.

Ada juga hal lain yang harus dipastikan dalam proses pengemasan, yaitu pemeriksaan yang cermat (biasanya dilakukan sebelum proses pencucian), dan proses capping, yang juga harus sepenuhnya higienis.

5. Pengisian, penutupan (capping) dan pengepakan

Ketiga langkah yang tidak terpisahkan ini juga merupakan tahapan yang krusial karena produsen harus memastikan kebersihan semua komponen hingga produk akhir sampai di tangan konsumen.

    1. Mengisi dan menutup

Pengisian dan penutupan botol atau gelas harus dilakukan di ruang pengisian yang sangat higienis dan bersih. Suhu ruang pengisian juga harus dikontrol hingga maksimum 250 derajat celsius.

    2. Pengepakan

Ada beberapa alternatif untuk kemasan air kemasan. Bentuknya bisa berupa susut plastik, kotak karton, atau peti plastik.

Kelima tersebut merupakan tahapan umum produksi air mineral dalam kemasan. Untuk pengukuran beserta langkah dan metode produksi teknis yang lebih mendetail, Anda perlu ketahui standarisasi proses produksi AMDK dengan lebih detail dan spesifikasi teknis mesin untuk mendukung proses produksi Air Minum Dalam Kemasan dari awal hingga akhir.