Apakah ada diantara Anda yang tidak mengetahui kode plastik? Meskipun kebanyakan orang telah banyak menggunakan bahan plastik ini. Yang mana hampir dalam setiap kehidupan atau kegiatan banyak benda yang terbuat dari plastik. Mulai dari sebuah kemasan makanan, botol minuman, kantong kresek atau bahkan hingga untuk peralatan rumah tangga.
Penggunaan plastik dalam jumlah besar bukan tanpa alasan. Dikarenakan plastik adalah sebuah bahan yang sangat ekonomis dan praktis. Namun, tak sedikit dari penggunanya yang tidak mengetahui 7 kode dan simbol kemasan plastik daur ulang. Kode plastik ini ditujukan untuk membantu mengetahui kadar bahaya suatu jenis plastik. Simak pembahasan berikut ini seputar 7 kode plastik!
Apa Itu Kode Plastik?
Plastik adalah salah satu molekul yang tergolong ke dalam makromolekul. Molekul satu ini berhasil terbentuk dari sebuah proses polimerisasi. Dalam proses polimerisasi ini, adalah suatu proses yang mana menggabungkan beberapa molekul. Mulai dari molekul sederhana atau monomer sehingga nantinya dapat menjadi makromolekul atau molekul besar.
Dalam penggunaan plastik dari waktu ke waktu, terus mengalami sebuah peningkatan yang cepat dan signifikan. Perlu diketahui apabila material ini sangatlah susah untuk diuraikan alam ataupun dapat terurai dalam waktu yang sangat lama. Oleh sebab itu, muncullah pemilahan plastik yang mana terbagi menjadi 7 kode plastik.
Lantas apa kode plastik itu? Kode plastik adalah sebuah tanda atau pembeda jenis plastik satu dengan yang lainnya. Yang mana berguna untuk membedakan dan mengetahui jenis apa yang berbahaya dan jenis apa yang cocok untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan tentunya, setiap kodenya memiliki kegunaan dan fungsi yang berbeda.
Material bahan ini, sangat mudah untuk terbakar. Yang mana dapat meningkatkan peluang terbakar yang besar dalam pemakaiannya. Tahukah Anda bila asap plastik mampu menimbulkan pencemaran udara yang mengandung sebuah gas beracun? Yaps, gasnya mengandung HCN (Hidrogen Sianida) dan CO (Karbon Monoksida) yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia bahkan makhluk hidup.
Bahan Baku Plastik
Tahukah Anda bahan baku pembuatan plastik? Secara umum, plastik terbentuk dari berbagai olahan unsur. Mulai dari hidrogen, karbon, oksigen, klorin, belerang dan nitrogen. Meskipun begitu, awalnya plastik dibuat dari getah tanaman, tanduk hewan atau bahkan serangga. Seiring berkembangnya waktu, bahan pembuatnya juga berbeda yakni biji plastik.
Biji tersebut memiliki bentuk seperti butiran bening dengan berbahan dasar zat kimia, yang disebut styrene monomer. Namun, bila memproduksi plastik dengan bahan ini sedikit sulit untuk didapatkan. Dikarenakan harus impor terlebih dahulu dari luar negeri dan harganya lumayan mahal.
Meskipun begitu, kini sudah ada bahan baku pembuatnya berdasarkan kode plastik yang dapat untuk didaur ulang. Hingga saat ini sudah ada 3 bahan baku yang sangat umum digunakan, antara lain :
1. Minyak Bumi
Dari bahan ini, minyak bumi yang masih mentah diolah sedemikian rupa hingga menghasilkan etana dan propana. Setelah dilakukan pemurnian, kemudian zat tersebut dipecah kembali menjadi etilena dan propilena. Selanjutnya dicampur sampai menjadi zat yang hampir mirip dengan tepung. Zat tersebutlah yang disebut polimer plastik dan nantinya akan digunakan untuk pembuatan barang-barang plastik.
2. Jagung
Pada bagian jagung juga mampu digunakan sebagai bahan baku plastik. Di bagian tongkol jagung yang mengandung gula karbohidrat mampu menjadi bahan baju untuk Polylactide Polymer. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan minyak bumi.
3. Karbondioksida
Penggunaan atau pemanfaatan karbondioksida ini muncul pada tahun 2009. Yang mana pemakaian bahan baku minyak bumi dicampurkan dengan karbondioksida. Dan nantinya mampu menghasilkan PPC atau Polypropylene Carbonat. Hal ini juga ditujukan untuk mengurangi pemanfaatan minyak bumi secara besar-besaran.
Proses Pembuatan Jenis-Jenis Plastik
Dalam pembuatannya sesuai dengan kode plastik, tentunya melalui tahapan yang berbeda-beda. Meskipun begitu secara keseluruhan dalam proses pembuatannya selalu melalui 4 tahapan ini. Mulai dari injection molding, ekstrusi, thermoforming dan yang terakhir blow molding.
Dalam tahapan yang pertama, dilakukanlah sebuah injection molding. Pada proses ini plastik yang masih berbentuk palet kemudian dimasukkan ke dalam tabung dengan suhu yang sangat tinggi. Dengan begitu pallet plastik tadi akan meleleh dan selanjutnya akan dituangkan pada cetakan.
Selanjutnya ekstrusi, pada proses ini hasil lelehan tersebut ditekan secara terus menerus. Hingga akhirnya lelehan palet tadi dapat melebur dan memiliki tekstur yang sangat halus. Kemudian masuk ke tahap thermoforming, palet yang berbentuk lempengan tersebut akan dipanaskan kembali. Ditunggu hingga leleh baru dimasukkan kedalam sebuah cetakannya.
Dan tahapan yang terakhir adalah blow molding. Pada tahapan ini ada empat proses yang harus dilalui dalam pembuatan plastik. Palet tersebut akan dimasukkan pada tabung panas dan dilelehkan pada sekrum. Setelah itu lelehannya akan dibentuk menjadi pipa-pipa. Kemudian akan ditekan dalam cetakan agar menghasilkan bentuk yang sesuai dengan produknya.
Klasifikasi Jenis-Jenis Plastik
Perkembangan plastik yang semakin meningkat di pasaran, membuat banyak pihak yang melakukan pengelompokan atau penggolongan jenis plastik. Hal ini diklasifikasikan berdasar dari berbagai sudut pandang. Umumnya, terdapat tiga cara yakni kemampuannya untuk dibentuk kembali, kinerjanya dan bahkan sifatnya untuk didaur ulang. Seperti apa pembagiannya?
1. Berdasarkan Kemampuannya Untuk Dibentuk Kembali
Pada klasifikasi yang pertama adalah sesuai dengan kemampuan plastik untuk dibentuk kembali. Umumnya terbagi menjadi 2, yakni thermoplastik dan thermosetting. Ada yang dapat untuk dibentuk kembali dan bahkan tidak bisa dibentuk kembali.
a. Thermoplastik
Jenis plastik ini, sesuai dengan namanya mampu untuk dicairkan kembali apabila dipanaskan dengan suhu tertentu. Dengan begitu sangat memungkinkan untuk dibentuk atau didaur ulang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Biasanya, pada kode plastik yang bertuliskan PE (Polietilen), PC (Polikarbonat), dan PS (Polistirene)
b. Thermosetting
Pada jenis ini merupakan plastik yang apabila sudah dibentuk padat maka akan sangat susah atau tidak bisa untuk dicairkan kembali. Dengan begitu jenis ini sangat tidak bisa untuk didaur ulang kembali. Contohnya pada jenis Resin Melamin, Resin Epokin dan Urea Formaldehid.
2. Berdasarkan Kinerjanya
Selanjutnya apabila diperhatikan sesuai dengan kinerjanya, terbagi menjadi tiga bagian. Hal ini didasarkan pada ketahanan dan sifatnya. Mulai dari plastik teknik, komoditas bahkan teknik khusus. Bagaimana jenisnya dan apa contohnya?
a. Plastik Teknik
Untuk jenis plastik satu ini memiliki kinerja yang sangat tahan terhadap suatu suhu panas. Mampu bertahan di atas suhu 100 C. Oleh sebab itu, tidak heran apabila jenis ini banyak digunakan untuk suatu benda elektronik dan otomotif. Contohnya pada jenis PBT, PC, POM dan PA.
b. Plastik Komoditas
Jenis plastik komoditas adalah jenis yang sangat tidak tahan terhadap panas. Pada jenis ini juga memiliki sifat bawaan yang kurang baik. Oleh sebab itu, plastik jenis ini cocok digunakan dalam jangka waktu yang sebentar. Seperti banyak digunakan untuk pembungkus makanan. Plastik komoditas ini antara lain ada PMMS, SAN, PE, PS, dan ABS.
c. Plastik Teknik Khusus
Plastik teknik khusus ini sangat mampu bertahan bila berada pada suhu di atas 150 C. Tah hanya itu, terkenal dengan sifat mekaniknya yang sangat bagus. Tak heran apabila jenis ini banyak digunakan untuk bahan pembuat pesawat. Sebagai jenis contohnya ada PSF, PES, PAR, dan PAI.
3. Berdasarkan Kemampuan Daur Ulangnya
Untuk jenis plastik ini dikelompokkan berdasarkan sifatnya yang dapat didaur ulang. Pada jenis-jenis ini umumnya diberikan sebuah tanda atau kode plastik. Yang mana kode tersebut telah ditetapkan oleh American Society of Plastic Industry. Kode plastik tersebut umumnya berbentuk segitiga da berada pada tampilan luar kemasan atau produk. Mulai dari PET, HDPE, PVC, LDPE, PP, PS bahkan O.
7 Kode dan Simbol Kemasan Plastik
Dilansir dari wikipedia, bahwa kode plastik telah ditetapkan oleh SPI pada tahun 1988 tepatnya di Amerika Serikat. Dalam aturan yang dikeluarkannya, terdapat 7 kode plastik atau Resin Identification Code (RIC). Aturan tersebut sebelumnya menunggu persetujuan dari ISO. Barulah ditetapkan bahwa, pada setiap kemasan plastik harus dan wajib untuk mencantumkan kode.
Berikut daftar pembagian mengenai 7 kode dan simbol kemasan plastik daur ulang, diantaranya :
1. PET atau PETE (Polyethylene Terephthalate)
Untuk kode pertama yaitu menunjukkan simbol daur ulang dengan angka 1. Serta dibawahnya terdapat tulisan PET atau PETE. Dengan adanya simbol ini menunjukkan bahwa jenis plastik terbuat dari Polyethylene Terephthalate. Yang mana umumnya digunakan untuk bungkus minuman atau makanan.
Biasanya hanya digunakan untuk sekali pemakaian saja. Sangat tidak disarankan untuk penggunaan yang berulang-ulang kali. Dan perlu diingat, dilarang untuk mengisinya dengan air panas atau hangat. Dikarenakan lapisan polimer yang menjadi penyusunnya mampu terlepas dan dapat menyebabkan sebuah kanker.
Dalam saran penggunaannya, lebih baik langsung didaur ulang menjadi barang-barang yang bermanfaat lainnya. Serta alangkah baiknya apabila jangan terlalu sering menggunakan plastik dengan kode ini.
2. HDPE (High Density Polyethylene)
Untuk kode plastik selanjutnya dengan nomor 2 dan bertuliskan HDPE atau PEHD. Plastik dengan kode ini bertanda bahwa terbuat dari bahan High Density Polyethylene. Plastik ini sangat sering dipakai untuk galon, botol-botolan dan bahkan plastik kemasan yang tebal.
Jenis ini termasuk aman untuk sering digunakan berulang kali. Meskipun dapat digunakan berulang kali, dalam pemakaiannya Anda harus tetap memperhatikan kebersihannya. Jenis plastik ini dapat didaur ulang dengan sangat mudah dan sederhana.
3. PVC (Polivinilkhlorida)
Pada simbol angka 3 menunjukkan PVC atau V. Yang mana jenis plastik ini banyak terbuat dari Polivinilkhlorida. Jenis ini banyak digunakan pada pipa air, kabel listrik, mainan dan bahkan ubin. Untuk kode ini sering dikatakan bahwa termasuk plastik beracun. Hal tersebut dikarenakan di dalamnya mengandung banyak bahan kimia yang mana dapat larut dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Selain itu, juga termasuk plastik yang sulit didaur ulang.
4. LDPE (Low Density Polyethylene)
Kemudian kode 4 ada simbol bertuliskan LDPE atau PE-LD. Jenis ini terbuat dari bahan yang bernama Low Density Polyethylene. Kode plastik ini tentunya sering sekali Anda jumpai, biasanya terdapat pada kantong plastik atau bungkus makanan. Sifatnya yang elastis dan memiliki daya tahan lama sehingga cocok dipakai berulang kali. Namun, alangkah baiknya dipakai sekali kemudian didaur ulang. Agar mudah untuk diuraikan oleh tanah.
5. PP (Polypropylen)
Untuk simbol 5 ada PP, yang mana terbuat dari bahan Polypropylene. Jenis ini banyak dipakai untuk botol sirup, sedotan, selotip dan tempat makan atau minum. Memiliki sifat yang kuat dan aman meskipun dalam keadaan atau suhu yang panas. Meskipun begitu, jenis ini sangat sulit untuk didaur ulang. Alangkah baiknya bila mengurangi penggunaannya.
6. PS (Polystyrene)
Selanjutnya pada kode 6, ada simbol PS yang terbuat dari bahan Polystyrene. Terkenal dengan harganya yang sangat murah dan ringan, membuat jenis ini banyak digunakan. Sering dipakai untuk tempat makan atau minum, sendok garpu plastik dan styrofoam. Umumnya, jenis ini dapat mengeluarkan zat styrene, yang mana dapat memicu adanya sebuah kanker. Sangat berbahaya bukan?
7. O (Other)
Dan untuk kode plastik terakhir yakni nomor 7 dengan simbol O atau Other. Hal ini berarti bahwa jenis plastik yang ada dalam golongan ini tidak disebutkan pada 6 golongan di atas. Jenis ini sangat berbahaya digunakan untuk makanan atau minuman, karena telah mengandung BPA. Yang mana dapat menyebabkan beberapa kerusakan pada organ tubuh.
Itulah pembahasan lengkap seputar kode plastik. Yang mana dibahas secara rinci mulai dari definisi, bahan bakunya, proses pembuatan, klasifikasi dan 7 kode serta simbol kemasan plastik daur ulang. Dengan adanya plastik tentu sangat membantu kegiatan manusia. Namun, sadarkah Anda apabila pada kode plastik ini mengandung beberapa zat berbahaya yang dapat membahayakan lingkungan bahkan kesehatan tubuh.